Selamat Datang di Blog Kuu.. Blog Yang berisi tulisan-tulisan yng bersumber dari imajinasi,intuisi dan mimpi-mimpi serta cerita fiksi
RSS

Sabtu, 13 Juni 2009

Bila Cinta Berbicara

Suatu ketika, seorang lelaki kelihatan amat sedih. Wajahnya kusut masam. Air mukanya letih menahan tangis. Rupanya, dia baru saja kehilangan kekasih tercintanya untuk selama- lamanya.

Atas nasihat orang di sekitarnya, ia menemui seorang tua bijak . Mereka berkata, siapa tahu orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa amat cinta kepada kekasinhnya yg telah tiada itu, ia amat berharap agar dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh dengan cepatnya.

Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan kekasihku?”

Sang Guru tidak berusaha untuk membalas atau menghalau perkataan, itu karena permintaannya yang tidak masuk akal.

Dia cuma berkata, “Carilah bunga merah dari rumah yang tidak mengenal “kesedihan”. Setelah kamu bertemu bunga itu, kita akan bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk mengembalikan kekasihmu itu.”

mendengar hal itu, lelaki tersebut segera berangkat mencari petunjuk sang guru.

Dalam perjalanan, dia nampak bingung. Tak ada satu petunjuk pun tentang di mana dan bagaimana bentuk rumah itu. Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah.

“Mungkin, penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,”ucap lelaki itu dalam hati.

Setelah mengetuk pintu, dia berkata, “saya mencari rumah yang tidak pernah mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?”

Wajah sang lelaki masih memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah, terlihat wajah seorang wanita yang tak kalah sedih.

Pemilik rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang salah.”

Pemilik rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialaminya . Ia tak hanya kehilangan seorang jekasih, tapi juga kedua orangtuanya, karena kemalangan. Si lelaki berasa amat kecewa.

Namun, dia menjadi terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang boleh membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?”

Dia memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu. Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling bantu-membantu untuk menjalani hidup.

Beberapa minggu berlalu, lelaki itu pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik. Lalu, ia berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi, selalu bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa bertanggungjawab untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya. Hingga akhirnya, dia pun melupakan misinya.




hm... ketika cinta telah berbicara, kadang kita rela melakukan apa saja.. kehilangan seorang kekasih hati, kadang membuat pikiran kita larut dalam kesedihan dan harapan akan kembalinya kekasih itu,, hingga kadang kita tak sadar, telah melakukan hal-hal yang tak semestinya kita lakukan......

0 komentar:

Posting Komentar

Ketika aku berdiri bagaikan sebuah cermin jernih di hadapanmu, kamu memandang ke dalam diriku dan melihat bayanganmu. Kemudian kamu berkata, Aku cinta kamu. Tetapi sebenarnya, kamu mencintai dirimu dalam diriku